Saat baru pulang sehabis beli buku kuliah di Gramedia, terus mampir ke warung makan bakmi PD untuk beli makan siang. Tiba-tiba, tablet samsung milik saya bergetar pas nyalakan sinyal internet.
Nis.. kamu lagi di mana ?? kamu ditunggu sama dosen
PING... PING....PING... *berkali-kali entah berapa banyak tak terhitung
Sinthia, aku lagi di warung bakmi PD beli makan dulu
ya, Nisa. aku tunggu ya
Kututup chat masuk app line di tablet samsungku, beberapa menit pesanan makanan tak kunjung datang, mulai rasa gelisah dan pikiran bercampur.
sebenarnya kenapa dosen manggil saya ??
Pesanan makanan masih bisa ditunggu. Jadi meminta ibu warung untuk nitip pesanan nanti bisa diambil lagi. Berangkatlah saya ke jurusan seni rupa, kampus A Universitas Negei Jakarta.
Sesampainya di sana, kedatanganku disambut temanku, Rahil. lalu Rahil menemaniku ke ruang dosen untuk menemui dosenku, pak Jeki. Kulihat pak Jeki bersama beberapa senior mahasiswi jurusanku. Aku dipersilahkan duduk.
Nis, kamu diikutkan di ajang seleksi mahasiswa berprestasi 2014 tingkat fakultas UNJ karena kamu mendapat ipk paling tinggi di jurusan seni rupa.
Aku menggelengg sambil kaget tak percaya saya diikutkan jadi kandidat mahasiswa berprestasi tingkat fakultas bahasa dan seni mewakili jurusan seni rupa, tempat jurusanku tercinta menimba ilmu seni rupa. Aku pun masih ragu-ragu.
Pak, kenapa penyandang tunarungu seperti saya diikutkan di mahasiswa berprestasi. saya belum yakin apakah kemampuanku bisa diikutkan atau tidak ? terlebih saya mempunyai kekurangan itu tidak bisa mendengar.
Mendengar pernyataanku, senior mahasiswiku, kak Anis dan pak jeki dengan sigap menanggapi pernyataanku.
Nis, walaupun kamu tunarungu gak bisa mendengar. kamu mempunya kelebihan itulah kamu ini istimewa. kamu pasti bisa! semua dosen di jurusan seni rupa telah setuju bahwa kamu dipilih ikut mahasiswa berprestasi, terlebih lagi kamu memiliki ipk yang paling tinggi.
Aku terperangah dan bercampur aduk senang dan kurang percaya diri. Apapun mesikpun saya penyandang tunarungu, aku tak akan mundur dan tetap maju menantang tantangan yang diikuti yaitu, mengikuti seleksi mahasiswa berprestasi 2014 tingkat fakultas bahasa dan seni, UNJ
Saya menyandang status terpilih sebagai kandidat mahasiswa berprestasi (mawapres) 2014 mewakili jurusan seni rupa. Mulai dari mengikuti kegiatan berbagai pelatihan, membuat karya ilmiah yang inovatif dan mempersiapkan presentasi yang memakai bahasa Inggris di depan dewan juri nanti sesuai dengan tema yang kreatif dan inovatif.
Selama mengikuti kegiatan mawapres, saya disibukan sama tugas-tugas kuliah numpuk segunung, mengerjakan karya ilmiah inovatif dengan mecari teori-teori masuk akal dari pakar/ ahli dan bantuan dari dosen pembimbing, pak Oka. Sampai izin absen kelas juga. Semua yang kukerjakan sangat melelahakan, alhamdulillah tidak sampai kena anemia. Dengan dukungan utama dari ayah ibu membuatku mampu menyelesaikan karya ilmiah setebal 24 halaman.
Saya pun bersemangat, ragu-ragu, kurang semangat, nggak percaya diri, percaya diri, sempat down, berdoa, berusaha gigih, pantang menyerah, meminta dukungan ke Allah SWT, curhat-curhatan ke orang tua, tante, om, pake, bude, keluarga besarku Hj. Soeb, teman-teman dan dosen-dosen tercinta semua bersedia membantu dan mendampingiku selama kegiatan mawapres dari awal sampai akhir.
Akhirnya pada hari terakhir seleksi mawapres tiba, saya memakai baju batik dengan jikbab dan rok panjang yang rapi serta almamater hijau kebanggaan kampus unj. Saya didampingi temanku dari satu jurusan seni rupa, namanya Aida sebagai pendamping selama presentasi di depan dewan juri nanti. Saya mendapat urutan nomor 5. Diminta tunggu selama 3 jam sampai giliranku tiba.
Dengan bekal percaya diri, semangat dan doa serta dukungan ayah ibu, saya memasuki ruangan itu dengan biasa-biasa saja didampingi Aida. Setelah itu, saya memulai presentasi di depan dewan juri menggunakan powerpoint dan bahasa Inggris yang sudah kulatih bersama teman kos saya, kak Ismi. Beberapa menit kemudian, alhamdulillah kegiatan presentasi saya di depan dewan juri lancar dan sukses, tidak ada hambatan. Semua dewan juri baik dan ramah kepada saya. Saya sangat bersyukur ada dewan juri yang di antaranya ada dosen dari pelatihan selama mengikuti rangkaian pelatihan mawapres.
Setelah semua kandidat yang ada 9 peserta selesai presentasi, diminta tunggu beberapa menit untuk menunggu pengumuman pemenang seleksi mawapres. Akhirnya pengumuman pemenang mawapres telah tiba, detik-detik pengumuman dibacakan dosen pembimbing mawapres, bu Ita. Aku pun berdebar-debar..... setelah dibacakan.....
Ternyata yang menjadi pemenang 1 diikutkan maju ke tingkat Universitas mewakili fakultas bahasa dan seni itu adalah Hendri dari jurusan bahasa Indonesia. Selamat ya, Hendri :)
Pemenang 2 Ersy dari jurusan bahasa Prancis.
Pemenang 3 Icha dari jurusan bahasa Jerman
Selamat yaaa... :)
Selamat yaaa... :)
Hebat sekali ya hampir semua pemenang dari jurusan bahasa ya.
Alhamdulillah saya dikasih tahu bahwa saya mendapat urutan peringkat 6 dari 9 kandidat seleksi mawapres.
Biarpun saya tidak juara, yang penting punya pengalaman yang luar biasa didapatkan patut harus dibanggakan
ya kan ?!
Alhamdulillah.....
Alhamdulillah terima kasih banyak untuk Allah SWT atas pertolongan dan kenikmatan-Mu, dukungan dari ayah ibu dan keluarga besarku, Hj. Soeb, teman-teman dan dosen-dosen dari jurusan seni rupa yang terus selalu membantu dan mendampingiku walaupun saya penyandang tunarungu.
Saya akan selalu terus maju semangat dalam berprestasi dan mengejar mimpiku bisa kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang sudah menjadi mimpiku sejak SMP.
Semangat, doa dan usaha
Man Jadda Wan Jadda... selalu ingat sama Allah
Semangat, Nisaaaaa.... !!!